Semuanya merasa terkejut dengan penolakan Yoon Ju. Rupanya makan malam langsung usai karena Kakek Park ingin bertiga saja dan ingin mengetahui alasan Yoon Ju. Yoon Ju berkata selama ini ia dan ayahnya selalu menurut pada Kakek Park. Tapi untuk masalah cintanya, ia ingin menentukan sendiri. Bagaimanapun juga ia adalah wanita yang ingin dilamar oleh prianya, bukan oleh kakeknya.
Alasan romantis ini bisa diterima oleh Kakek Park, tapi tidak oleh Hae Young yang tahu kalau Yoon Ju berbohong. Yoon Ju hanya meniru Hae Young (yang berbohong) dan malah bertanya apa karena gadis itu?
Hae Young tak ingin menolak Yoon Ju di hadapan orang yang penting bagimu. Yoon Ju kaget karena ia baru tahu kalau Hae Young mengetahui ‘perselingkuhannya’. Mengapa Hae Young tak memberitahu sebelumnya?
Hae Young minta maaf karena membuat Yoon Ju kesepian selama ini, walaupun seharusnya Yoon Ju tidak menduakannya. Tapi ia sekarang mengerti karena saat sekarang ia bersama dengan Lee Seol, ia telah memperlakukan Yoon Ju dengan tidak semestinya.
Yoon Ju benar-benar tercengang. Bagaimana mungkin ia hanya ‘mengerti’ saat orang yang akan menikah dengannya berselingkuh dan memaafkannya?
Karena Hae Young bersungguh-sungguh mengatakannya. Bukannya Hae Young tidak menyukainya, tapi Yoon Ju sekarang tak dapat kembali padanya. Bukan karena Yoon Ju memiliki pria lain, atau karena ia tak mencintai Hae Young. Bukan juga karena ia ingin menjadi istri dari pewaris Dae Han. Sekarang semua alasan itu tak penting baginya...
“Karena alasan sebenarnya adalah karena aku akan melindungi dan menjaga gadis itu.” |
Oh My God! Pengakuan yang benar-benar romantis. Sayang Lee Seol tak mendengarnya. Ia merasa terkejut sampai cegukan terus. Jung Woo menganggap Lee Seol cegukan karena terkejut dengan reaksi Hae Young. Tapi Lee Seol serta merta menolak, karena ia hanya salah makan. Jung Woo menatapnya skeptic, tak percaya padanya. Jung Woo dengan jujur berkata kalau ia sebenarnya juga kaget.
Sebenarnya Lee Seol tepatnya kesal pada Hae Young. Karena bagaimana bisa Hae Young menciumnya kemudia menyuruh untuk melupakannya (dan sekarang ingin menikah dengan Yoon Ju). Lee Seol sekarang melupakannya, bukan karena keinginannya sendiri, bukan karena disuruh.
“Dasar brengsek!” |
Lee Seol kaget ternyata Hae Young ada di belakangnya. Dia bertanya apa ia mendengarnya? Apakah ia marah? Hae Young berkata ia sudah kehilangan selera untuk marah-marah. Lee Seol menganggap Hae Young marah karena ditolak oleh Yoon Ju. Maka ia menasehati bahwa dalam kehidupan, ada saatnya kita menolak atau ditolak seseorang. Dan mereka memiliki persamaan : sama-sama ditolak. Karena dengan Hae Young menerima rencana pernikahan itu, sama saja dengan Hae Young menolaknya.
“Kau tidak ditolak.” |
Hae Young tak mempedulikan Lee Seol yang tak mengerti maksud kata-katanya. Ia malah menyuruhnya untuk menunjukkan dirinya –sebagai Putri- satu-persatu, dimulai dari kekayaannya.
“Memang aku pegawai negeri?” |
Esoknya, Lee Seol kaget karena banyak sekali yang Hae Young ingin tahu darinya. Tapi menurut Hae Young, memang seperti itulah kenyataanya. Setiap pejabat pemerintah harus melakukannya. Lee Seol membantah kalau ia belum menjadi salah satu dari mereka. Namun Hae Young bersikeras untuk melakukannya karena sebelum pemilihan Presiden pun, Capres harus menunjukkan kekayaannya.
Maka Lee Seol yang berkacamata hitam, pergi ke bank untuk menarik semua uangnya, dan menutup rekeningnya (sehingga tak ada yang bisa mengecek kekayaannya). Saat ia menghitung hasil tabungannya yang tak seberapa, Hae Young mengagetkannya dan berkata, “Hanya segitu kekayaanmu?”
Dan ala Kim Tae Hee, Lee Seol pun berkata, “Saya ingin menyumbangkan seluruh kekayaanku pada masyarakat.”
Hae Young mendesah, menurunkan kaca mata hitam Lee Seol dan merapikan rambutnya kemudian menyuruhnya untuk segera pergi jika tidak akan mempermalukan diri sendiri lebih banyak lagi.
Walaupun Lee Seol tak punya banyak uang, tapi Lee Seol mungkin punya banyak oppa. Salah satu oppa yang dia kenal ditemuinya saat mereka keluar dari Bank (Joo Sang Wook). Hae Young yang mulai keluar tanduk karena cemburu, menahan Lee Seol untuk tidak memeluk Hyun Woo oppa.
“Putri, sebaiknya jangan melakukan kontak fisik dengan orang yang baru bertemu.” |
Hyun Woo bertanya pada Lee Seol, siapa pria di sampingnya. Tak menyetujui jawaban Lee Seol yang menganggapnya sebagai bodyguard, Hae Young memperkenalkan diri,
“Saya Park Hae Young, pria yang bertanggung jawab atas diri Putri.” |
Well, pernyataan itu benar adanya. Karena sebagai guru, ia memang bertanggung jawab akan pendidikan Putri, dan sebagai individu, Lee soul pun juga mengaku bahwa Hae Young adalah orang yang bertanggung jawab atas dirinya.
So Princess, be careful of your words.
And beware of your jealous man beside you.
Karena Hae Young langsung menyodorkan pertanyaan-pertanyaan tentang masa lampaunya yang ‘rumit’, seperti siapa cinta pertamanya. Saat Lee Seol menjawab kalau dia dikenal dengan gadis yang setia dengan pria berinisial N, Hae Young menggerutu kalau ia jelas-jelas berselera rendah.
Dan saat Lee Seol menjawab tiga tahun lalu saat ditanya kapan ciuman terakhirnya, Hae Young langsung meradang. Lee Seol harus bisa membedakan antara kecupan dan ciuman, dan itu bukan tiga tahun yang lalu.
Mereka jelas-jelas ingin satu sama lain mengakui ‘ciuman itu’, tapi tak ada yang mau melakukannya terlebih dahulu. Saat Lee Seol bertanya balik - tentang masa lalunya atau dengan kata lain ciuman pertamanya- Hae Young menjawab kalau tak ada yang perlu disembunyikan karena selama 31 tahun ia hidup jujur dan terhormat. Tak ada satu masapun dimana ia merasa tak percaya diri, kecuali malam itu. Lee Seol langsung bertanya tentang malam yang mana, apakah ‘malam itu’?
Untungnya dayang-dayang istana datang untuk memberitahu Yoon Ju dan Jung Woo menunggu mereka di perpustakaan, kalau tidak perdebatan tentang ‘itu’ tak akan selesai bahkan sampai nanti malam.
Di Perpustakaan, mereka membicarakan mengenai materi yang akan dibaca oleh Lee Seol. Lee Seol pun sedang mempersiapkannya. Yoon Ju yang melihat buku dimana Lee Seol menulis, langsung merebut dan membacanya. Lee Seol yang tak pernah membuat satu materi pidato menulisnya dengan gaya amatir, yang membuat para dayang tertawa mengejek. Untung Hae Young dan Jung Woo membelanya.
Hae Young keluar tanduknya lagi, saat melihat Lee Seol menatap Jung Woo dengan tatapan penuh makna (sebenarnya Lee Seol juga menatapnya penuh makna, hanya saja ia tak melihatnya). Hari ini mungkin sedikit melelahkan untuk Hae Young karena ia cemburu tak hanya ke satu orang, tapi dua orang sekaligus. Kalau saja ia bertemu Gun lagi hari ini…
Lee Dan datang. Gembira karena mengira saudaranya telah memaafkannya, Lee Seol buru-buru mengakhiri pertemuan. Tak dinyana Lee Dan datang untuk menumpahkan kemarahannya,menuduhnya menggunakan airmata untuk menarik simpati ibunya. Ia berteriak histeris, dirusaknya baju-baju Lee Seol, dan terakhir dia memukul Lee Seol.
Hae Young secara sinis berkata kalau beginikah cara kakak memperlakukan adiknya. Dia mempersilahkan Lee Dan untuk kembali ke Istana, karena mereka punya banyak baju untuk dirusak. Di luar ia berkata pada Lee Dan untuk tak datang ke Istana lagi jika ia masih memperlakukan Lee Seol seperti tadi. Dan ia akan datang ke rumah Ibu untuk menjelaskan kesalahpahaman ini.
Pada Ibu, Hae Young mengakui kalau ia yang melakukan konferensi pers, tanpa mengindahkan keberatan Lee Seol. Ibu merasa sedih karena ia menjadi ibu yang tak mempercayai ucapan anaknya. Hae Young meminta ibu untuk sementara waktu tak pergi menemui Lee Seol, karena akan membuat Lee Seol menjadi lemah karena selalu bersandar pada Ibu jika ia ada masalah.
Dan seperti membuktikan ucapannya, pintu digedor-gedor oleh Lee Seol yang meminta maaf, dan kali ini tak akan menangis lagi. Karena ada banyak orang yang akan suka melihatnya menangis. Dan dari sekian banyak orang yang membencinya, ada satu yang ia sukai.
Ibu bergegas untuk menemui Lee Seol ingin menenangkannya, tapi Hae Young mencegahnya. Ibu hanya menatapnya dan berkata,
“Kaukah pria yang membuat anakku tertawa dan menangis?” |
Dalam perjalanan pulang, pengawal Lee Seol melihat mobil di belakangnya mereka –yang kebetulan juga ada di rumah Ibu Putri- yang langsung mereka kenali, yaitu mobil Hae Young. Lee Seol yang panik (karena mengerti kalau berarti tadi Hae Young mendengar semua ungkapan perasaannya) dan memintanya turun dan akan nebeng (atau dengan bahasa korea slang untuk menumpang) di mobil Hae Young. Pengawalnya bingung, “Nebeng?”
Ternyata oh ternyata, Hae Young –yang pikirannya dipenuhi oleh pernyataan cinta tak langsung dari Lee Seol- tak menyadari kalau Lee Seol di pinggir jalan menantinya.
“Hey! Bagaimana bisa kau pergi begitu saja! Apakah kau tak pernah menonton film?”
|
Maka Lee Seol pun menghentikan kendaraan selanjutnya, dan meminta sopir truk itu mengikuti mobil di depan. Namun supir truk itu menolaknya, walaupun Lee Seol mengaku kalau ia seorang Putri, bahkan mengatakan gila dan tak percaya walaupun Lee Seol sudah menyuruhnya dengan nada Mishil sebaik mungkin.
Akhirnya Lee Seol pun berganti taktik dan berpura-pura gila dan menodongkan tangannya ke kepala pak supir dan menyuruh berjalan lebih cepat. Ia kemudian mengambil speaker dan berbicara dengan nada Mishilnya
Hae Young segera menghentikan mobilnya, takut Lee Seol mempermalukan diri lebih lanjut lagi. Setelah berterima kasih pada supir truk, Lee Seol menghampiri Hae Young dan memintanya untuk tidak salah paham di rumah ibunya. Yang ia bicarakan bukan ia –Hae Young-, tapi pria yang berinisial P. Hae Young mencemooh dan menjelaskan pria yang membuat dadanya berdebar kencang dan akan menikahi wanita lain, apa ada yang lain selain dia?
Lee Seol tahu kalau Hae Young memandang tinggi dirinya sendiri, dan yakin pasti ia akan salah paham, makanya ia menumpang mobil orang dan mengejarnya. Itu karena Hae Young terlalu percaya diri.
“Ini bukan percaya diri. Tapi pasti.”
|
Dan Hae Young pun bertanya kenapa telinganya merah sekali, padahal hawa tak begitu dingin. Apakah ia malu? Lee Seol pun bersikeras semua salah paham, yang membuat Hae Young berkata bahwa anggap saja ia percaya pada semua ucapan Lee Seol. Dengan sabar ia menarik tangan Lee Seol dan mengajaknya pergi.
Hari konferensi pers tiba. Namun betapa kagetnya Lee Seol dan yang lain, karena hanya tiga orang wartawan yang hadir. Satu kali tebakan, siapa yang mengorganisir hal ini?
Namun Lee Seol tetap membawakan pidatonya, sampai ia dipotong oleh salah satu pengawal yang memberikan secarik kertas padanya,
"Putri, bagaimana jika konferensi persnya diteruskan di halaman depan?" |
Dan menyadari apa yang sedang terjadi, Lee Seol pun mengatakan pidato selanjutnya akan dilanjutkan di halaman depan. Tak mengira Putri akan melakukan hal yang aneh, yang hadir pun hanya terkesiap melihat Lee Seol lari menghambur keluar. Larinya semakin kencang setelah ia melepas sepatu hak tingginya, dan berhasil sampai di depan wartawan yang telah menunggunya di depan istana.
Practice makes perfect. Lee Seol mengambil kursi dan berdiri di atasnya, kemudian meminta speaker saat menyadari suaranya tak akan terdengar ke seluruh wartawan.
Keantikkannya mengundang decak kagum para wartawan yang menyukai kreativitasnya.
Dia minta maaf karena belum menjadi Putri yang diharapkan semua orang., ia ingin menjadi Putri seperti yang diinginkan rakyatnya, maka ia ingin masukan dari semuanya. Lee Seol akan memberikan alamat website agar mereka dapat memberi masukan, dan berjanji akan membacanya.
Semua orang terkesima dengan pidato Putri Lee Seol yang tak berbunga-bunga tapi asli dan menyentuh. Mereka serentak bersorak dan bertepuk tangan.
Puas dengan pidatonya, Lee Seol menanyai pengawal tentang asal memo itu. Walaupun sudah berkelit, tapi lidah pengawal itu keseleo juga mengatakan kalau Hae Young berkata untuk tak mengatakan apapun juga. LOL.
Malam harinya, Lee Seol memandangi memo itu dengan sayang (bahkan menyimpannya di hati, err.. maksudnya di dekat hati), dan mulai memperhatikan kakinya yang kotor karena lari bertelanjang kaki. Dan saat Lee Seol sedang membersihkannya, Hae Young datang. Karena Hae Young ingin memeriksa kakinya juga, maka serta merta ia sembunyikan kakinya di dalam air mancur.
“Mereka harus mengganti air kolam ini berkat kaki bebekmu.” |
Lee Seol menolak kakinya dikatai kaki bebek, orang-orang menyebutnya kaki katak, bukan kaki bebek (memang kaki katak lebih cantik ya dari kaki bebek?)
Hae Young tak mempedulikan ocehan Lee Seol. Ia memungut sepatunya, dan memberikan pada Lee Seol,
“Karena konferensi persmu berjalan dengan baik, ini hadiahku sebagai guru. Rendam kakimu ke dalam air hangat di kamar nanti.” |
Aww…
Lee Seol menyuruh menurunkannya karena akan banyak orang yang melihat mereka. Dan Hae Young tetap tak peduli dan membiarkan mereka akan berbicara semau mereka. Ia malah mempermasalahkan dengan berat badannya.
Dan Yoon Ju mengawasi mereka dari kejauhan.
Setelah pidato Lee Seol, banyak yang memujanya, tapi ada juga yang membencinya. Gun juga menangis, dengan kondisi seperti ini (dimana Lee Seol menjadi idola banyak orang) Lee Seol menjadi semakin susah diraih. Bahkan sekretaris anggota senatpun menitipkan permintaan tanda tangan Lee Seol pada wartawan.
Hae Young dan presiden bertemu lagi. Walaupun Hae Young dianggap gagal karena popularitas Putri malah semakin meningkat, tapi ia akan menggunakan kegagalan ini menjadi sebuah kesempatan . Karena hanya dengan sepatah kata dari Putri saja membuat rakyat lebih patuh, maka ia akan menjadikan Putri Lee Seol sebagai spokespersonnya sehingga rakyat akan mendengarkannya. Dan Presiden menyuruhnya untuk melatih Putri lebih banyak lagi.
Hae Young sepertinya berada di persimpangan, karena sepanjang malam ia melihat rekaman Lee Seol saat memperkenalkan diri.
Lee Seol mulai dengan ritualnya, belajar otodidak dari guru Mishil, dengan mengatakan,
“Sekarang adalah era Lee Seol. Hua ha ha ha..!”
|
Dan seperti sebelumnya, Hae Young pun kembali masuk, sambil mengacungkan genggamannya, seperti mengatakan ‘apa kau mau disadarkan?’. Dan kemudian berkata ia akan pergi sebentar.
Dengan gaya cool-nya, Lee Seol mengatakan siapa yang akan mencarinya. Bukannya dia yang selalu mengejarnya (seperti yang dilakukan Hae Young sekarang). Jadi ia akan memberitahunya bahwa ia akan menggunakan mobil ini dari jam 10 sampai jam 11, dan Hae Young dapat menggunakan sisanya. Namun Hae Young menolak, ia akan datang dari jam 10 sampai jam 11. Lee Seol kemudian memundurkan jadwalnya, ia akan di sini jam 9 – 10.
“Apakah kau mengatakannya karena ingin aku datang pada jam segitu?” |
Lee Seol menolaknya mentah-mentah, dan dengan gaya sabarnya ia “mengiyakan” Lee Seol, kemudian pamit pergi.
Ternyata Hae Young pergi ke kuburan ayah Lee Seol dan meminta maaf. Sementara Lee Seol menemui Jung Woo dan mengajaknya ke panti asuhan dimana ia tinggal.
Yoon Ju berada di panti asuhan tempat Lee Seol diadopsi. Dia menanyakan kepada suster kepala tentang Seol. Suster mengingatnya karena orang tua angkat Seol langsung memilihnya, walaupun panti asuhan menunjukkan satu gadis lain, Go Eun Byul (nama samara yang dipakai Lee Seol saat berkenalan pertama kali dengan Yoon Ju). Kemudian mereka berdua sama-sama diadopsi dan Go Eun Byul berganti nama menjadi Lee Dan.
Saat itu Lee Seol dan Jung Woo datang, karena Lee Seol mengajaknya untuk menemui suster kepala di panti asuhannya. Dan ia menanyakan kantong kierajaan. Suster mengingat kantong itu, tapi bukan Lee Seol yang memilikinya tapi Lee Dan. Yoon Ju tersenyum mendengarnya.
Lee Seol bersikeras kalau ia yang memilikinya. Namun suster kepala juga ingat kalau kedua anak itu juga memperebutkan kantong itu. Atau mungkin ingatan Lee Seol yang salah?
Saat pulang Jung Woo memberikan kemungkinan yang terjadi di masa lampau. Mungkin kantong itu palsu atau Lee Dan sengaja berbohong.
Yoon Ju menawari Lee Seol untuk pulang bersama dan minum teh terlebih dahulu. Lee Seol menyambutnya, malah mengajaknya untuk minum soju. Dan ternyata Yoon Ju lebih kuat minum daripada Lee Seol. Saat Yoon Ju akan meminum segelas lagi, Lee Seol menahannya dan mengatakan, jika ia menuang minum untuk diri sendiri sebelum orang di depannya minum, maka nasib buruk akan menimpanya. Yoon Ju tak akan disukai orang selama 3 tahun.
Yoon Ju tetap meminumnya.
Dan meminum lagi, sambil mengatakan kalau dengan ini maka genap 6 tahun. Mungkin pedoman hidupnya adalah sombong dulu menyesal kemudian.
Lee Seol kemudian menanyakan siapa yang lebih disukainya. Hae Young atau Jung Woo? Walaupun Hae Young adalah cinta pertamanya, tapi Yoon Ju lebih menyukai Jung Woo karena aku menerima lebih banyak kasih sayang darinya. Jawaban yang Yoon Ju banget, egois dan mementingkan diri sendiri. Bahkan Yoon Ju pun mengakuinya.
Tapi ia tak mau menjawab pertanyaan Lee Seol, karena jika ia menjawab maka Lee Seol dapat menyukai Hae Young dengan bebas? Dia tak akan membiarkannya, dia tak mau melepas keduanya.
Yoon Ju, awas, kalau kakimu ada di dua perahu, kau akan terjatuh.
Untuk membuktikan ucapannya ia menantang Lee Seol.
Di istana, Jung Woo mengetahui kalau Lee Seol belum pulang. Hae Young pun juga hadir saat itu. Keduanya secara bersamaan mendapat sms dari Yoon Ju yang sama-sama memintanya untuk menjemput karena ia terlalu mabuk untuk menyetir.
Hae Young mengajak Jung Woo untuk pergi bersama. Ketika ditanya kenapa, Hae Young menjawab karena ada seseorang yang sedang khawatir apakah ia akan datang atau tidak.
Kedua gadis itu menunggu di luar, sama-sama harap-harap cemas. Namun salah satu gadis tersenyum gembira dan menghambur menghampiri pria itu dan memeluknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar