Sabtu

My Princess Episode 4






Seol tidak boleh naik pesawat, ia dan Hae Young mencoba mencari penyebab kenapa ia tidak boleh meninggalkan Korea. Apakah ia melakukan kejahatan akhir-akhir ini? Seperti yang diduga, ternyata Kakek penyebab semua ini. Hae young memutuskan inilah saat untuk memulai perang, sedangkan Seol hanya mengejek bahwa ia mencoba melawan kakeknya, tetapi tidak bisa menghapus berita di internet kemarin.Ia berpikir mereka mempunyai masalah yang lebih besar, karena ia meninggalkan surat untuk ibunya. Bila Ibu telah membaca surat itu ,maka orang yang pertama kali dicari adalah pacarnya. Hae young setuju dan mereka bergegas menuju penginapan untuk mengambil surat tersebut.
 

Mereka tiba di penginapan dan menemukan Ibu sedang pergi. Mereka mencari surat yang diselipkan Seol di buku alkitab. Ternyata alkitab tersebut tidak ada. Akhirnya mereka sadar, hari ini adalah hari Minggu, jadi Ibu pasti berada di gereja. Mereka bergegas pergi ke kapel dimana mereka menyelinap dan duduk dibelakang Ibu Seol. Seol menyakinkan Hae Young untuk mengambil surat yang terselip di alkitab, sedangkan ia akan pura-pura berdo’a.





Tapi Ibu melihatnya ketika ia akan mengambil surat. Hae Young kaget, ia menundukkan kepala pura-pura berdo’a. Seol berkata ini hari libur Hae Young, jadi ia datang karena ingin membantu membersihkan penginapan. Karena mereka tahu Ibu berada di gereja, maka mereka datang menjemput. Hae Young menawarkan diri untuk membawa tas Ibu, supaya ia tidak kerepotan dan akan menaruhnya di mobil. Di luar gereja , Hae Young mencari surat dalam alkitab ibu, tetapi yang ditemukannya hanyalah amplop yang berisi uang.Sementara itu, Pastor sedang membacakan permintaan do’a dari para jemaat. Seol dan ibunya kaget ketika Pastor membaca surat Seol dengan keras. Mereka berdua sangat malu, kemudian Ibu menyadari apa yang sedang terjadi. Seol dan Hae Young bergegas keluar gereja.
 

Para jemaat mengikuti, ketika Ibu mengejar Seol dan Hae young yang mencoba melarikan diri. Hae Young mencoba menghentikan ibu yang sedang memarahi Seol. Tapi Ibu sangat marah dan memperingatkannya untuk tidak ikut campur atau ia akan dipukul.





Hae Young meminta maaf dan berkata bahwa semua adalah salahnya. Ia akan bertanggungjawab dan menerima pukulan Ibu. Ibu salah paham, sambil terengah-engah ia bertanya:”Apakah kalian akan melarikan diri bersama? Apakah kau……. hamil?”Hae Young dan Seol kaget. Mereka mencoba menyangkal, tetapi Pastor mengenali Hae Young sebagai pewaris Daehan Group. Ibu menjadi tenang. Hae young meminta mereka untuk merahasiakan identitasnya. Pastor menyuruh jemaatnya untuk merahasiakannya atas nama Tuhan. Heh, adegan ini lucu banget.
 

Di penginapan Ibu melihat video mereka yang beredar di internet berulang ulang. Hae Young berkata bahwa Seol harus terkesan atas apa yang telah dilakukannya.oh, ego. Kamu bangga pada dirimu sendiri di saat yang tidak tepat.
Ibu mengambil napas panjang, mereka menutup mata mengantisipasi amarah Ibu…..tapi tidak, Ibu mengatakan bahwa itu sangat romantis. Ha. Seol berkeras semua tidak seperti yang ia lihat. Tapi Hae young mengaku bahwa mereka sedang jatuh cinta. Ekspresi Seol seperti kita sedang apa?. Hae Young berkata oppa akan mengurus semuanya(\o/), berkata pada Ibu mereka saling jatuh cinta, tapi keluarga Hae young tidak menyetujui hubungan mereka.

 

Ia berlutut, memohon ijin untuk melarikan diri bersama-sama ke Mesir. Seol kaget. Ibu memberikan restunya sepenuh hati, tentu saja mereka harus memenuhi satu syarat……mereka akan mendaftarkan pernikahan mereka sebelum pergi bukan?buahahaaaa…….



Percakapan mereka diganggu oleh kedatangan anak buah kakek yang meminta Hae Young untuk segera pulang. Ia mengucapkan selamat tinggal dan berjanji untuk segera kembali. Seol merespon “ berapa lama segera itu?” Ibu hanya mendesah.




Hae young mencubit pipinya dan memanggilnya thumbellina kecil dan berkata”Apakah kau sudah rindu pada oppa?” Seol menjawab “Oppa?Oppa?”. Oppa disini bisa diinterpretasikan seperti oooppaaaaa…..Yoon Ju berkomplot dengan pemimpin oposisi (yang tidak suka pada ide restorasi monarki), mereka mendiskusikan waktu yang tepat untuk membocorkan kehidupan Seol yang sederhana dan latar belakangnya yang tidak seperti putri kepada media massa.
 

Hae Young tiba dirumah dan dimarahi kakek karena mencoba mengirim Seol pergi di depan hidungnya. Hae Young membalas, berkata bahwa hal ini akan membuatnya gila bila ia tidak membuat keributan ketika Kakek membuang semua hartanya.
Kakek menjelaskan bahwa semua ini bukan milik mereka. Harta yang mereka nikmati selama ini dibangun dari harta peninggalan raja terakhir. Penjelasan tersebut tidak dapat menenangkan Hae young. Ia berpikir bahwa mereka cukup mengembalikan nilai aslinya ditambah bunga.
Dengan frustasi, kakek berkata bahwa ia seperti ayahnya. Wajah Hae Young menjadi gelap ia bertanya dengan marah , ini alasan kenapa kakek tidak mengakui ayahnya lagi. Ia berteriak bahwa selama ini ia berpikir jutaaan hal buruk tentang ayahnya, berpikir apa yang telah ia lakukan sehingga ia dikucilkan oleh kakek, dan menemukan sebabnya adalah hal ini? Hae young berteriak dengan sedih ia tidak akan memenuhi keinginan kakeknya lagi, karena kakek yang membuatnya tumbuh tanpa ayah.

 

Yoon Ju menahan Hae Young ketika akan pergi, mencoba untuk menenangkannya. Tapi ia berkata jika monarki dipulihkan maka ia akan kehilangan semua uangnya dan ia tidak akan menikahinya. Ouch. Walaupun Yoon Ju tahu Hae Young mengatakan itu karena ia peduli dann ingin melindunginya, tapi tetap saja terasa sakit karena cinta sejati tidak berdasarkan uang.



Hae Young pulang ke rumahnya dan mandi shower. Ia memutuskan untuk menemui pemimpin oposisi memohon bantuan untuk mencabut larangan terbang bagi Seol. Ia menjawab bahwa ada cara yang lebih baik untuk mengurus sang putri, karena ia tahu selama ini putri tumbuh dalam lingkungan sederhana. Mereka memunculkan berita utama tentang identitas asli Seol dan membiarkan opini publik menentukan langkah selanjutnya.


Di rumah, Seol bangun dan menemukan Ibu sedang menyiapkan lauk untuk dibawa ke Mesir (oh, ibu.manis sekali). Ia mengingatkan Seol untuk berpamitan kepada Profesornya, Seol tersadar bahwa ia juga menulis surat untuk Jung Woo, penuh gambar hati dan wangi karena disemprot parfum.


Dengan panik ia menelponnya dan Jung Woo berkata bahwa ia menerima surat tetapi belum membacanya. Ia tersenyum manis dan terlihat agak senang. Seol berkeras agar ia tidak usah membaca surat itu. Dan bergegas ke kampus untuk menghentikannya. 

Ketika ia sampai di kampus, Jung Woo menyelamatkannya dari sepasang wartawan. Seol memuji bahwa dia sangat keren. Jung woo memuji dirinya sendiri. Dengan datar Seol menyebutnya ego-maniak.
Seol mencoba meminta kembali suratnya, tapi Jung Woo terlalu bahagia dan menggoda Seol bahwa ia sangat popular sampai-sampai mendapat surat dari mahasiswinya. Seol berbohong bahwa itu surat berantai. Jung Woo hanya tertawa. Seol akhirnya mengaku bahwa itu surat cinta yang memalukan, dan ia tidak tahan bertemu lagi bila ia membaca surat tersebut.
Jung Woo tersenyum, bertanya bagaimana ia berencana pergi ke Mesir, tapi ia sangat khawatir tentang apa yang ia pikir tentangnya.. Mengetahui bahwa Jung Woo telah membaca suratnya Seol merasa malu. Ia berkata pada Seol bahwa ia sangat tersentuh pada bagian ketika ia mengatakan kepadanya untuk tidak berpacaran ketika ia pergi dan menghabiskan malam-malamnya dengan memakan ramen sambil memikirkannya.
Jung woo bertanya kenapa ia tidak mau menjadi seorang putri. Seol menjawab dengan simpel bahwa ia menyukai hidupnya yang sekarang. Ia tidak mau semua rahasianya ditata atau mempunyai anti-fan. Ia menambahkan bahwa kakaknya Dan akan menjadi ketua dari anti-fannya.

 

Pertemuan mereka diganggu oleh telpon dari kantor, dimana telp selalu berdering mencari Seol. Ia berlari keluar dan mendapati kerumunan wartawan dimana-mana yang telah mengetahui identitasnya.
Cerita ini memenuhi semua berita. Hae Young datang dan melihat berita TV di kantornya. Wajahnya memucat mengetahui isi beritanya. Ia bergegas berlari mencari Seol.
Tapi ketika Seol menjawab telponnya, Seol sedang sibuk melarikan diri dari kejaran wartawan. Dan hanya bisa memberitahu Hae Young kalau ia sedang di kampus kemudian menutup telpon.





Ia bergegas menyusul Seol ke kampus dan berjalan di lorong melewati wartawan dengan cueknya untuk menemui Seol. Jung Woo membukaan pintu. Mereka saling menatap dengan dingin.Hae Young menatap dengan rasa tidak suka, mendorong Jung Woo ke samping untuk sampai ke tempat Seol. Seol maju dan berteriak bahwa ia tidak punya alasan untuk mendorong Jung Woo. Tapi kemarahan Hae Young meledak dan ia menarik pergelangan tangan Seol menuju ruang yang lain.
 

Ia berteriak apa yang sebenarnya ia lakukan disana, padahal ia telah menyuruhnya tinggal di penginapan. Seol tidak mengerti kenapa ia begitu marah sampai Hae Young berkata “karena aku mengkhawatirkanmu!”. Oh, manisnya….

 

Jung Woo tidak ingin kalah kali ini dan mencoba menahan mereka ketika mereka akan pergi. Hae Young berteriak bahwa ini urusan dirinya dengan tunangannya, jadi Jung Woo tidak berhak ikut campur. Jung Woo tidak yakin apakah dia bertindak sebagai tunangan atau sebagai penculik. Kecuali mereka punya penerbangan ke Mesir, saat ini tak ada gunanya untuk menerobos kerumunan wartawan.



Seol benar-benar kagum pada Jung Woo, ketika Hae Young menatapnya dengan tidak percaya bahwa ia bercerita kepada orang lain tentang rencana rahasianya ke Mesir. Whoops….Seol:” Um. Suratnya datang lebih cepat dari yang kukira.”. Hae Young tidak percaya ia telah menulis surat yang lain.




Hae Young bertanya apa yang ia tulis kali ini. Tapi Jung Woo maju membela Seol:” Jangan khawatir tentang isinya. Itu hanyalah surat cinta yang manis.”. Oh snap. Satu angka untuk Profesor. Tapi Hae Young tetap menjadi pahlawan, saat orang-orangnya datang, menghalangi wartawan dan membuat jalan untuk mereka.
 

Yoon Ju datang sebagai wakil dari Daehan Group dan berkata pada mereka bahwa kakek mengharapkan kedatangan mereka.
Hae Young mempercayakan padanya untuk tinggal dan mengurus kekacauan yang terjadi. Menambahkan untuk kepentingan Jung Woo bahwa ia mengenal Yoon Ju lebih dalam daripada mengenal dirinya sendiri. Jung Woo heran melihatnya pada kapasitas ini, bukankah ia bisa menyuruh orang lain, kenapa harus datang sendiri.
Hae young dan Seol berkendara pergi, mereka saling melepaskan frustasinya satu sama lain. Hae Young berpikir bahwa mereka harus menunggu sampai larangan terbang dihapuskan, tapi Seol berkata bahwa keadaannya sekarang sudah berubah.. Sekarang seluruh negeri sudah tahu bahwa ia seorang putri., terus bagaimana cara mereka melarikan diri ke Mesir sekarang? Mereka berhenti di pom bensin. Seol berusaha menyembunyikan wajahnya dan Hae Young mengatakan bahwa ia malah menarik perhatian. Seol:” Ketika aku menyembunyikan wajahku, apakah aku masih terlihat cantik?”
Salah seorang petugas mengenalinya dan mereka dikerumuni banyak orang yang ingin melihat. Orang-orang Hae Young datang untuk mengendalikan keadaan. Mereka melarikan diri. Hae Young mengarahkan mobil menuju ke laut. Seol mulai tertidur, maka ia menghentikan mobil dan beristirahat sejenak.. Seol terbangun dengan jaket yang menyelimutinya. Hae Young tertidur.

 

Seol menyelimuti badan Hae Young dengan jaket tersebut dan memandanginya, terpesona melihat bulu matanya yang panjang. Seol tidak dapat menahan diri, ia menyentuh dengan ringan bulu mata Hae Young dan membandingkan dengan miliknya. Kemudian memainkan bulu mata Hae Young sambil berkata betapa panjang bulu mata tersebut.

 

Seol bergerak untuk keluar ketika Hae young memegang tangannya dan memandanginya. Seol:” kau sudah terbangun berapa lama?Pervert!” Ia menunjuk bahwa Seol lah yang menyentuhnya ketika ia sedang tidur. Seol bertanya kenapa ia menyandarkan kursinya dan ia menjawab untuk menghentikan dengkurannya. Ha.
Perut Seol berbunyi. Hae Young tersenyum manis padanya bertanya apakah ia lapar. Bertindak seperti oppa yang sesungguhnya. Mereka pergi ke restoran tepi pantai dan senang karena tidak ada yang mengenali mereka.

 
PDVD_373

Kasihan Seol harus terus menutupi wajahnya. Seorang pelayan dengan ramah membawakan makanan untuk mereka dan memberikan minuman gratis khusus untuk “nona cantik” sambil mengedipkan mata pada Seol.


Apa kau melihatnya, ia mengedipkan mata padaku, kata Seol. Mungkin dia sakit mata, kata Hae-yeong cuek. Seol mengatakan jika pelayan itu berani menggodanya berarti ia tidak mengenalinya. Hae-yeong tertawa, menggodamu? Karena tempat ini berada di daerah pinggiran maka tidak ada yang mengenali kita, lanjut Hae-yeong. Seol pun merasa lega dan menawarkan mengambilkan makanan untuk Hae-yeong agar kemeja Hae-yeong tidak ternoda.

Ia menyendokkan sayur banyak-banyak di piring Hae-yeong sementara piringya diisi ikan. Hae-yeong protes mengapa isinya sayur semua dan hendak mengambil ikan di piring Seol. Seol buru-buru memakannya dan berkata itu karena mereka memesan porsi kecil.

Hae-yeong menyerah, melihat begini kau pasti baik-baik saja di Mesir. Seol bertanya apa ia benar-benar harus ke Mesir? Seol berkata ia tidak tahu Daehan Grup sehebat itu. Ia merasa ia akan tetap tertangkap walau ia pergi ke Mesir. Kalau begitu larilah lagi, jawab Hae-yeong. Sampai kapan, tanya Seol lagi. Hmmm…good point, mau lari sampai kapan?
Hae-yeong tidak bisa menjawab, ia berkata tidak akan terlalu lama. Seol tidak yakin akan hal itu. Pelayan menyalakan TV dan langsung terdengar berita mengenai Hae-yeong dan putri. Para pengunjung rumah makan langsung rIbut membicarakan hal itu. Pelayan menyuruh mereka jangan berisik karena ia baru saja diterima bekerja di istana. Jika kerajaan tidak jadi dibentuk, maka ia akan kehilangan pekerjaan. Ia meminta para pengunjung memberi suara untuk membentukan kembali kerajaan. Semua mengiyakan.

PDVD_380PDVD_382


Seol dan Hae-yeong heran mendengar pelayan itu akan bekerja di istana, mereka pikir pelayan itu berbohong. Berita beralih pada ayah Seol. Diberitakan ayah Seol bernama Lee Han, anak laki-laki satu-satunya dari Raja Lee-yong. Menurut sumber dari Daehan Grup, Lee-han menjalani hidup tidak terhormat. Ia berpartisipasi dalam pencurian, pemerasan, dan berbagai kegiatan criminal. Berita ini sangat mengejutkan dewan rakyat.

Hae-yeong mengingat pertemuannya dengan So Sun-woo. Saat itu Sun-woo berkata,” Begitu beritanya tersiar maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kudengar ayah putri adalah seorang buruh. Dia anggota kerajaan hanya karena kita mengatakan dia anak raja. Dia tidak lebih dari seorang gembel. Gosipnya ia memiliki banyak wanita. Hanya Tuhan yang tahu wanita seperti apa yang telah melahirkan putri itu. Putri? Apa kau bercanda? Begitu beritanya keluar, maka selesailah semuanya.”


PDVD_386 PDVD_387


Hae-yeong merasa sedikit bersalah. Sementara itu para pengunjung rumah makan mulai ribut mengata-ngatai ayah Seol dan berkata tidak akan mendukung monarki. Seol shock dan terpukul mendengar berita dan reaksi orang-orang itu.
Ia tidak tahan lagi dan bangkit berdiri. “Itu tidak benar!” Hae-yeong menyuruhnya duduk tapi Seol tidak peduli lagi. “Ia bukan orang seperti itu. Kalian bahkan tidak mengenalnya jadi jangan berkata-kata seperti itu.” Seol mulai menangis. Pelayan itu, Gun, terpana melihat Seol menangis. Hae-yeong buru-buru membawa Seol pergi dari situ.


PDVD_398 PDVD_400

Seol menangis di tepi jalan. Ia ingat saat kecil ia berjalan-jalan bersama ayahnya ke pantai. Ia memunguti kerang dan menunjukkannya dengan gembira pada ayahnya. Ayahnya menemani dengan sabar dan mengatakan menurutnya Seol adalah yang tercantik, melebihi kerang-kerang itu. Mereka membuat boneka salju.


PDVD_408 PDVD_407

Ayahnya menggendong Seol di punggungnya dan berjalan mengitari boneka salju itu. “Ayah, apa kakimu sakit?” “Saat aku menggendongmu, kakiku tidak pernah sakit,” sahut ayahnya lembut.
“Ayah, apa kita tidak pulang?” Ayahnya terdiam sejenak, “Kau mengantuk bukan? Tidurlah.”
“Ayah, aku kedinginan.” Ayahnya terlihat sedih dan terus berjalan menggendong Seol mengitari boneka itu.


PDVD_413 PDVD_419


Seol menangis mengingat itu semua. Hae-yeong tidak tega melihatnya. Dengan lembut ia meminta Seol naik ke mobil. Seol menatapnya dan berkata ia akan kembali ke Seoul. Ia akan menemui kakek Hae-yeong. Hae-yeong bertanya untuk apa ia menemui kakeknya. Di antara semua orang yang kukenal, ia orang yang paling berkuasa, berita tadi semuanya bohong, aku akan membukutikan semuanya bohong, kata Seol emosi, aku akan membuat para pembohong itu meminta maaf.


Seol mengingatkannya bahwa ayah tidak pernah menelantarkannya. Ia berbalik pergi ketika Gun datang dan meminta maaf karena tidak mengenalinya. Ia berkata dengan jelas bahwa ia tidak percaya semua yang diberitakan di TV. Memberi tahunya bahwa mereka disini menjemputnya.
Kakek dan pengawalnya datang, ia memberitahu Seol bahwa ini saatnya untuk menyapa negara sebagai seorang putri. Ia bertanya apakah ia memiliki hak, semua mengangguk. Kakek mengingatkan bahwa ia sudah menjadi seorang putri. Ia hanya harus memutuskan untuk ikut dengan kakek. Ia melirik Hae Young. Matanya mengatakan apa yang ada dalam benaknya: maaf. Seol masuk kedalam mobil. Meninggalkan Hae young yang berdiri di jembatan.

 

Ketika mereka tiba. Seol keluar dari mobil, melihat rumah yang bentuknya seperti istana musim dingin, komplit dengan pengawal yang memakai topi bulu. Ia kagum. Kakek bertanya seperti layaknya peri pelindung:” Apakah anda menyukainya?”

To be continued….

See you in episode 5


Tidak ada komentar: