Ji Hyun langsung meminta kesempatan sekali lagi karena ia lupa. Dan bukankah ia adalah Scheduler, maka ia sudah tahu kalau Yi Kyung ini adalah Ji Hyun?
Tak percaya kalau ia harus menghadapi roh yang sulit diatur, Scheduler memberikan handphone (Samsung Galaxy S?) pada Ji Hyun. Ada tombol darurat di dalamnya, yang dapat Ji Hyun gunakan untuk memanggilnya jika Ji Hyun menemui masalah. Handphone itu juga memberi tahu jumlah waktu yang tersisa untuknya. Dan ia memberikan pinjaman uang, 49 ribu won, pada Ji Hyun.
Namun bagaimana Ji Hyun tahu kalau ia sudah mengumpulkan air mata itu? Scheduler menunjuk pada kalung yang ia pakai. Setiap air mata kesedihan yang tulus untuknya, akan terkumpul di bandul kalung itu.
Karena Scheduler tak mau memberikan tumpangan, maka ia naik taksi ke rumah sakit. Ia menemukan ayahnya dan Min Ho sedang menungguinya. Ia melihat Min Ho yang khawatir tapi tak meneteskan air mata. Ji Hyun menduga air mata Min Ho habis karena ia telah menangis semalaman.
Ia kemudian pergi membeli shampoo dan hand body lotion. Merasa lapar Ji Hyun, yang pergi ke restoran Han Kang untuk mencari teman-temannya, memesan makanan dan menghabiskan semua isinya sampai ludes.
Namun ia lupa, kalau uangnya telah habis untuk taksi dan shampoo. Tak menggubris rasa malu karena tak bayar, ia minta keringanan pada pemilik restoran, Han Kang. Han Kang yang masih memikirkan Ji Hyun yang sedang koma di rumah sakit, mengijinkannya pergi tanpa membayar sepeserpun.
Jika Han Kang berpikir kalau bantuan itu diberikan agar gadis aneh yang kelaparan itu pergi, Han Kang harus berpikir lagi lain kali. Karena gadis itu kembali dan melamar pekerjaan di restoran itu. Han Kang serta merta menolak karena mereka tak membutuhkan pelayan lagi. Tapi gadis aneh itu tetap memaksa untuk bekerja sementara untuk 48 hari. Bukan, seminggu pun sudah cukup.
Well, permintaan Ji Hyun untuk bekerja hanya seminggu membuktikan kalau dia yakin bisa mengumpulkan tiga air mata kesedihan yang sebenarnya.
Han Kang masih menolak. Karena kasihan, ia memberikan uang pada gadis aneh itu. Namun, gadis itu malah tersinggung dan mengatakan bahwa ayahnya melarang ia menerima pemberian karena belas kasihan.Dan ia pun pergi.
Namun ia diminta kembali dan memberinya kesempatan untuk bekerja dari jam 11 pagi sampai tengah malam, dengan bayaran 4000 won sejam. Tentu saja Ji Hyun sangat gembira dengan kebaikan Han Kang. Maka ia mencoba keberuntungannya sekali lagi.
Ketika pulang, ia mencari tempat untuk menyembunyikan barang belanjaannya. Begitu terkejutnya Ji Hyun ketika mendapati kotak berisi barang-barang yang cantik, seperti bukan milik Song Yi Kyung saat ini.
Ji Hyun tak sempat melihat-lihat lagi, karena waktunya hampir habis. Maka buru-buru ia menyembunyikan belanjaannya, dan membaringkan dirinya. Saat itu juga rohnya keluar dari tubuh Yi kyung. Tapi ia lupa, kalau ia tak dapat menyentuh apapun saat ia menjadi roh. Maka apa yang dapat ia lakukan agar dapat keluar dari kamar Yi Kyung?
Scheduler sedang asyik jingkrak-jingkrak di suatu diskotik, jejingkrakan mendapat panggilan dari Yi Kyung.
Ternyata panggilan itu menyakitkannya dan akan reda kalau ia menerima panggilan itu. Scheduler akhirnya datang untuk menyelesaikan persoalan Ji Hyun.
Scheduler langsung tantrum karena ia dipanggil pada waktu Me Time-nya yang berharga, hanya karena roh di depannya ini tak bisa membuka pintu? Ia menekankan sekali lagi kalau ia tak mau ikut campur urusan manusia, dan Ji Hyun harus beradaptasi dengan caranya sendiri.
Scheduler ternyata kembali lagi, tapi hanya untuk berkata,
Dan Scheduler pun menghilang lagi. Ji Hyun menggerutu kalau Scheduler tak punya hati. Untungnya Yi Kyung bangun dan bersiap-siap untuk pergi kerja. Dan ia pun dapat keluar dengan mengikuti Yi Kyung. Dan mereka pun berpisah karena Ji Hyun ingin pergi ke rumah sakit.
Di sana ia bertemu dengan Min Ho yang bertanya pada tubuh Ji Hyun, apa yang harus ia lakukan. Ji Hyun menyuruhnya untuk menangis. Walaupun tentu saja Min Ho tak mendengarnya.
Sementara itu Yi Kyung bertemu lagi dengan pelanggan yang selalu membeli rokok tiap malam. Ternyata ia adalah pria yang menyelamatkan Yi Kyung saat usaha bunuh dirinya. Yi Kyung berkata datar pada pria itu agar membawa tagihan rumah sakitnya besok malam, dan memintanya untuk tak ikut campur masalah orang lain (dirinya) lagi.
Keesokan harinya, Ji Hyun pun bangun dengan tubuh Yi Kyung. Dengan berbekal shampoo, ia pun mandi dengan gembira. Betapa kagetnya ia, menemukan hair dryer di kotak harta karun Yi Kyung. Dan baju-bajunya pun bagus, mengisyaratkan kalau Yi Kyung yang dulu bukan seperti Yi Kyung yang sekarang.
Dan ia pun datang ke restoran, mengejutkan Han Kang dan rekan kerjanya yang lain, karena penampilannya yang berubah. Ya,bahkan Ji Hyun pun juga terkejut dengan sosok Yi Kyung yang sekarang.
Walaupun karyawan baru ini pernah membuat mereka terkejut, mereka belum siap dengan kejutan kedua. Karena Ji Hyun yang mungkin tak pernah melayani orang seumur hidupnya, sangat kikuk melayani tamu.
Apalagi saat Min Ho tiba, Yi Kyung sangat ramah kepadanya. Walaupun Han Kang, karena tak tahan melihat Yi Kyung ‘mengganggu’ Min Ho, menyuruhnya pulang, Yi Kyung tetap menunggunya di luar restoran. Dan saat Ji Hyun mencoba membantu Min Ho yang mabuk, Han Kang sudah tak sabar.
Han Kang akan menghardiknya, jika Ji Hyun tak sadar kalau jam malamnya hampir tiba. Ia buru-buru lari meninggalkan Han Kang.
Setelah itu ia ke rumah sakit lagi, dan kali ini bertemu dengan ayahnya. Melihat ayahnya yang tertidur kecapaian, ia memeluk ayahnya. Namun tentu saja hal ini tak dapat ia lakukan.
Esoknya, saat Ji Hyun menjadi Yi Kyung lagi, ia tak dapat melakukan semuanya dengan benar. Han Kang yang putus asa menghadapinya, menyuruh Yi Kyung untuk mengambil surat referensi dari Hotel Seoul,kalau ia memang pernah bekerja di sana. Dan ia punya waktu satu jam dari sekarang.
Yi Kyung pun bergegas menuju Hotel Seoul dan langsung meminta surat referensi ke HRD. Saat melewati restoran, ia memperhatikan cara pelayan melayani tamu, dan mencatatnya dalam hati.
Tak disangka, ditengah jalan ia bertemu dengan Min Ho, yang anehnya memasuki lift dan menuju ke lantai dimana hanya ada kamar di sana. Belum habis terkejutnya, In Jung berada disisinya dan memasuki lift juga.
Dengan kecurigaan menempel di kepalanya, Ji Hyun mengikuti In Jung. Betapa terkejutnya ia saat melihat kalau In Jung pergi ke lantai yang sama dengan Min Ho. Ia mengikuti In Jung keluar dari lift.
Saat itulah ia melihat Min Ho menarik In Jung masuk ke kamarnya.
Ingatannya seperti terusik pada kejadian sesaat sebelum kecelakaannya. Saat itu ia melihat Min Ho dan In Jung berdua di dalam mobil dan Min Ho mencium tangan In Jung.
Ji Hyun tak dapat memusatkan perhatian pada mobil yang dikendarainya. Karena gugupnya, handphone nya terlepas saat ia akan menelepon Min Ho. Ia melepas sabuk pengamannya, dan saat itu juga ada motor jatuh melintas di depan mobilnya.
Ingatan itu menerpa Ji Hyun dengan cepat, membuat Ji Hyun tak mampu menahan beban ingatan itu. Ia pun jatuh terduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar