Rabu

Operation Proposal Episode 6

"If You Love Me Say......."


Jin Won dengan gugup mengakui perasaannya pada Yi Seul. Jin Won meletakkan tangan Yi Seul di dadanya. Kang Baek Ho yang baru kembali ke masa lalu, ada disana menyaksikan hal itu. Pikirannya kembali kacau, bertanya-tanya dalam hatinya ada apa ini. Lalu Jin Won bersiap akan mencium Yi Seul, gadis itu tersenyum.


Baek Ho pun panik dan berkata "Tidak Bisaaaaaa!!!!!". Jin Won dan Yi Seul menoleh padanya. Chan Wook berkata "cut!!!". Dan Baek Ho baru menyadari dia ada ditengah syuting film dan itu hanya adegan sebuah film yang disutradarai oleh Chan Wook.


Tae Nam protes karena Baek Ho menggagalkan syutingnya kali ini. Baek Ho menyadari kalau ia berada di tahun pertama universitas. Jin Won bertanya apakah aktingnya jelek. Chan Wok berkata kalau Jin Won melakukannya dengan baik. chae Ri berkomentar kalau ia memang yang terbaik. Yi Seul mengatakan ia juga tak bisa melakukannya dan menawarkan Chae Ri saja yang jadi tokoh utamanya. Tapi Chae Ri bertanya siapa yang akan jadi tokoh utama pria. Baek Ho langsung menawarkan diri, dia mau jadi tokoh utama pria, tapi Yi Seul yang jadi bintang utama wanitanya. Chan Wook menolak dan berkata kalau Baek Ho tak bisa akting. Chae Ri berkata ia punya ide. Sepertinya ia menawarkan seseorang menjadi lead malenya. Dan sepertinya orang itu punya hubungan dengan Chae Ri, Tae Nam tampak sedih. Apalagi orang itu si Lee datang. ia melambai pada Chae Ri. Yi Seul bertanya apa itu orang yang dimaksud chae ri yang menjalin hubungan dengannya. Chae Ri minta maaf dan berkata akan memperkenalkan secara resmi lain waktu. Ia lalu pergi, sedangkan Tae Nam memanggilnya.


Chan wook berkomentar kalau kali ini lawan Tae Nam adalah aktor tampan Lee. Tae Nam merasa kesal dan mengatakan kalau ia juga akan menjadi aktor terkenal suatu hari nanti. Yi Seul, Jin Won dan yang lain tersenyum melihat tingkah tae nam. Kemudian Tae Nam mendekati Chan wook dan merayu Chan Wook agar tidak menggunakan aktor Lee sebagai lawan main Chae Ri nantinya. Tapi Chan Wook tak mau dengar. Dan sepertinya akan menggunakan aktor Lee. Yi Seul terlihat senang. Jin Won pamit karena akan mempersiapkan kelasnya berikutnya. Yi Seul berkata kalau mereka juga harus kekelas. Baek Ho menyusul Yi Seul. Chan Wook juga akan pergi tapi ia berhenti sebentar didepan Jin Ju (waw, Jin Ju berubah!). Chan Wook minta nantinya Jin Ju menyanyi dalam filmnya. Seperti biasa ia mengelus kepala Jin Ju membuat gadis itu sangat senang. 


Jin Won, Chan wook, Yi Seul dan Baek ho berjalan di jalan Universitas. Mereka membicarakan akting BAek Ho yang buruk. Lalu sekelompok anggota baseball sedang berlari lewat, mereka memakai pakaian biru, sepertinya klub baseball yang diikuti Baek Ho dulu saat ia menyebabkan kecelakaan itu. Baek Ho merasa tak enak melihatnya. Ia memalingkan wajah. Lalu ia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan yang lain. 


Sepeninggal Bae Ho Chan Wook berkomentar Baek Ho tidak memukul bola baseball lagi. Jin won berkata bukan tidak mau, tapi tidak bisa memukul bola baseball lagi. (Mungkin maksudnya melempar bola kali ya?). Yi Seul bertanya apa artinya. Jin Won berbicara mengenai semacam penyakit trauma pada Baek Ho yang tak mudah untuk di obati. Yi Seul bertanya apa maksudnya Baek Ho tak bisa memegang bola lagi selamanya? Jin Won berkata itu kemungkinannya. Yi Seul berkata itu tak mungkin. Yi Seul marah pada Jin Won yang begitu mudah mengatakan hal seperti itu. Ia lalu meninggalkan Jin won dan Chan Wook dengan kesal. Jin Won masih bingung. Chan Wook berkata nanti kau akan mengerti. Jin Won berkata ia mengerti. Lalu berkata kalau manajer mereka dalam satu detik bisa berubah menakjubkan. 


Seorang pria tua mencari Baek Ho di seluruh ruang belajar kampus. Ia membuka pintu begitu saja dan memanggil nama Baek Ho tanpa peduli apa yang dilakukan orang didalam ruangan. Ia masuk dalam ruang kuliah dan membuka pintu begitu saja. Saat ia ingin keluar ia melihat seseorang tidur dan menyuruh untuk membangunkannya. Itu Baek Ho yang sedang tidur, ia bangun dan menyangkan dosen memanggilnya. Lalu kaget melihat kakeknya disana. Kakek sepertinya ingin mengajak baek ho keluar. Tapi BAek Ho mengisyaratkan ia maih dalam pelajaran. Kakek bahkan permisi pada dosen untuk membawa Baek Ho keluar.


Baek Ho dan kakek keluar, mereka ke kantin kampus. Kakek memesan makanan dan dengan gampangnya ia menyuruh Baek Ho yang bayar. Baek Ho tak bisa percaya apa yang dilakukan kakeknya, tapi ia tetap membayar meski uangnya tinggal sedikit. Yi Seul, Chae Ri, Chan wook dan Tae Nam masuk ke dalam kantin menuju meja Baek Ho dan kakek. Yi Seul langsung menyerbu kakek dan menanyakan untuk apa kakek datang ke kampus. Kakek berbohong dan malah mengatakan Baek Ho merengek padanya agar ia datang menemui Baek Ho. Baek Ho tak percaya kakeknya bisa berbohong seperti itu dan menjelaskan pada Seul. 


Lalu adegan beralih ke ruangan Jin Won, di mana kakek dengan semangat sedang berbicara pada Jin Won. Sepertinya mereka membicarakan Baseball. Kakek sepertinya tertarik dan mengatakan sesuatu tentang Jin won dan Seul yang membuat Baek Ho bertanya 'kenapa? kenapa kakek? padahal aku sudah membayarkan makananmu!' didalam hatinya. Kakek membicarakan kalau sepertinya Jin Won akan menjadi suami masa depan Yi Seul. Seul merasa tak enak. Jin Won mengatakan ia lebih tua dan berterima kasih atas rasa optimis kakek padanya. Baek Ho terlihat kesal. Lalu Jin Won membicarakan tentang ciuman pertama dengan Yi Seul membuat semua orang terkejut. Yi Seul malu dan kesal pada kakek (Aku rasa kakek menjodohkan Seul dan Jin Won juga meramalkan tentang ciuman pertama mereka).


Tae Nam ingin mengambil ayam di meja, tapi kakek memukul tangannya dan berkata ia ingin bir. Baek Ho datang membawa 2 botol bir. Kakek meminta gelas dan Baek Ho memberikannya. Kakek minta dituangkan bir dan BAek Ho dengan sigap melakukannya. Kakek minum dan memandang Baek ho, lalu ia minta kaki ayam dan baek ho segera menyuapinya. Chan Wook heran dan mengatakan kau benar ingin tahu pada baek ho. Baek Ho bicara dalam hati karena ia ingin tahu siapa Ciuman pertama Yi Seul, makanya ia melakukan itu. kakek berkata ia sudah makan dan berarti sekarang ia akan memberitahu Baek Ho. Baek Ho senang dan mulai mendengarkan, ia mendekatkan telinga ke arah kakek. "Yi Seul, ciuman pertamanya adalah dengan....." 


Kakek bahkan belum memberitahukannya. Baek Ho masih harus melayaninya dengan menyiapkan semacam futon untuk tempat tidur kakek. kakek berbicara tapi Baek Ho terlihat kesal. Kakek kesal dan berkata jika baek ho iri maka ia harus mengatakannya. Baek Ho berkata ia tak iri. Kakek ingin Baek Ho mengingat kata-katanya bahwa ia tak akan memberikan Yi Seul pada orang seperti Baek Ho. Baek Ho kesal dan bertanya mengapa kakek tak pergi ke rumah Yi Seul. kakek berkata di rumah Baek Ho lebih nyaman. 


Setelah kakek tidur, BAek Ho keluar dan mulai latihan melempar Bola lagi. Ia mencoba tapi selalu terbayang pria yang ia lukai itu yang akan memukul bolanya, dan pria itu terlihat kesakitan dan rubuh, adiknya memanggil kakaknya. Baek Ho tak mampu melempar bolanya. Baek Ho frustasi dan melempar sarung tangannya. Baek Ho menunduk dan berlutut berkata 'maaf. tapi aku juga kehilangan baseball. Kakek datang dan prihatin melihat cucunya.



Chae Ri datang ke kedai paman dengan membawa banyak belanjaan. Paman datang dan berkata apa itu. Ia membukanya dan kagum karena belanjaan Chae Ri mahal-mahal dan dari merk terkenal. Chae Ri membanggakan pacarnya aktor Lee. Chan Wook geleng-geleng. Tae Nam protes juga. Chan Wook kesal dan sedikit berteriak. Sepertinya ia pusing memikirkan plot ceritanya. Paman menawarkan cerita yang mendayu, sedangkan Chae Ri menawarkan cerita yang romantis dan cinta segitiga. 


Pagi yang cerah, dan Baek Ho masih tidur. Kakek masuk ke kamarnya dan menarik selimut Baek Ho. Baek Ho berkata masih dingin dan ia menarik selimut lagi kakek berteriak menyuruhnya bangun. Baek Ho masih mengantuk dan berkata liburan baru di mulai dan ia ingin tidur lagi. Kakek akhirnya memaksa BAek Ho keluar dan menjatuhkannya ke salju. Baek Ho berteriak 'sangat dingin'. Baek Ho baru sadar ia tidak tahu di mana mereka berada. Kakek berkata 'Kang bAek Ho, selamat datang di training neraka'. Baek Ho masih bingung.


Yi Seul dan Jin Won sedang berada di antara anak-anak dan Jin Won melatih anak-anak cara memegang tongkat baseball. Yi Seul tersenyum melihatnya. Sementara itu Baek Ho sedang di tarining kakek dan tugasnya adalah memotong kayu. Yi Seul sibuk memungut sampah anak-anak (sepertinya mereka di panti asuhan). Sedangkan Baek Ho memancing di tengah dinginnya cuaca, ia bahkan tertidur saat memancing. Yi Seul tampak mengkhawatirkan BAek Ho, sedangkan orang yang dikhawatirkan masih memancing meski hanya mendapat sepatu rusak. 


Jin Won dan Yi Seul sedang duduk di sebuah bangku mereka membicarakan sesuatu. Sepertinya mereka membicarakan tentang masa depan. Kenapa Yi Seul ingin menjadi manajer tim baseball dan bla bla bla. Tapi seperti biasa pada akhirnya Jin Won pasti bercanda dengan Yi Seul dengan mengatakan YI Seul manajer Bodoh. Hingga Yi Seul kesal dan pergi meninggalkan Jin Won yang tersenyum. 


Uri Baek Ho masih dalam trauma melemparnya. Ia ragu ingin melempar bola dan terus menarik nafas. Kakek melihatnya lalu menghampiri Baek Ho. Sepertinya ia memarahi BAek Ho yang tak bisa melempar bola, menyuruhnya berhenti dan melakukan pekerjaannya memotong kayu saja. Baek Ho melakukannya, ia kembali memotong kayu. Tapi kemudian ia berjenti dan terlihat kesal. 


Yi Seul dirumahnya bersama ayah dan ibu. Yi Seul mencoba menghubungi Baek Ho tapi telfonnya tak di angkat. Yi Seul mengkhawatirkan Baek Ho. Ayah mengatakan sepertinya itu adalah kesempatan terakhir Baek Ho. Yi Seul bertanya maksudnya. Ayah mengatakan Yi Seul juga tak ingin Baek Ho menyerah pada Baseball. Juga mengatakan kakek adalah pelatih Baseball yang baik dan juga akan menjadi dokter yang Baik untuk kesembuhan trauma Baek Ho. Ibu bertanya apa apa Seul tahu kenapa kakek tidak menginap dirumah mereka tapi dirumah Baek Ho, meski ia tak memberi tahu, tapi kakek ingin menyembuhkan Baek Ho (Oia, aku baru sadar itu kakek Seul ya? Hahhaha, bukan kakek BAek Ho).


Baek Ho tidur sambil memeluk Sarung tangan Baseball hadiah Yi Seul. Baek Ho bermimpi buruk, tentang anak itu yang menyalahkannya atas luka kakaknya sehingga kakak anak itu tak bisa main Baseball lagi. Baek Ho dalam mimpinya meminta maaf. Kakek datang melihat cucunya itu. Baek Ho mengigau dan mengatakan ia juga ingin bermain baseball. Kakek lalu berteriak memanggil Baek Ho agar bangun. Baek Ho kaget. Kakek mengatakan matahari sudah terbit.


Kakek dan BAek Ho pergi kepelabuhan. Dalam mobil BAek Ho masih tertidur dan kakek berteriak mengatakan mereka sudah sampai. Baek Ho dan kakek melewati tempat pedagang ikan dan Baek Ho kaget saat melihat pria yang ia lukai serta adiknya ada disana. Adik pria itu langsung marah dan berkata untuk apa Baek Ho kesana. Ia melempari Baek Ho. Baek Ho hanya diam. Pria itu menyuruh adiknya berhenti karena ia menganggap Baek Ho adalah pembeli.


Baek Ho dan Pria itu berbicara berdua. Pria itu berkata kalau disitu adalah kampung halamannya, tak ada baseball disana. Bagi adiknya, dia adalah idola, dan minta Baek Ho mengerti mengapa adiknya seperti itu. Pria itu bertanya apa yang membuat Baek Ho kesana. Baek Ho berkata ada yang ingin ia katakan. Baek Ho kemudian berlutut. Ia minta maaf karena kesalahannya dulu maka pria itu kehilangan baseball. 


Pria itu menganggap itu hanyalah sebuah kecelakaan saja. Ia mengulurkan tangannya tanda memaafkan BAek Ho. Mereka lalu duduk dan minum. Pria itu berkata ia mendengar BAek Ho tak main baseball lagi. Ia menasehati Baek Ho dan berharap Baek Ho tak berhenti baseball karena hal dulu. Ia mengatakan saat bermain baseball Baek Ho tampak bersinar. Baek Ho mengatakan agar pria itu mengatakan permintaan maafnya pada adik pria itu.


Baek Ho dan kakek kembali ke rumah. Baek Ho masih terlihat tak bersemangat. Kakek menghela nafas. Baek Ho masuk ke kamarnya dan menyadari sarung tangannya hilang. ia berlari keluar. Disana Yi Seul sudah menunggu. Baek Ho bertanya apa yang dilakukan Yi Seul. Seul menjawab ia adalah manajer yang melihat keadaan atletnya. Ia juga ingin Baek Ho melempar bola lagi. Yi Seul menyerahkan sarung tangan Baek Ho dan mengambil tongkat baseball. ia ingin Baek Ho melempar bola padanya. Tapi Baek Ho menolak. Baek Ho mengatakan ia tak bisa. Sepertinya traumanya masih belum sembuh. Yi Seul terus memaksa Baek Ho. Tapi Baek Ho tetap tidak mau. Yi Seul mengatakan ia tak akan beranjak dari sana sampai baek ho melempar bola padanya. Baek Ho tak mau mendengarkan dan pergi.


Baek Ho merenung di kamarnya sampai malam. Malam itu turun salju. Ia dan kakek makan malam bersama. Baek Ho bertanya apakah Yi Seul sudah pulang. Kakek berkata tidak. Baek Ho bertanya di mana Seul. Kakek dengan santai menjawab kalau Seul masih di luar. Baek Ho terkejut. Ia segera berlari keluar dan melihat Yi Seul masih berdiri ditempat tadi, kedinginan. 


Baek Ho menghampiri Yi Seul dan berkata apa Yi Seul ingin mati diluar dihari yang dingin seperti itu. Yi Seul berkata sampai Baek Ho melempar bolanya maka ia tak akan pergi. Yi Seul masih keras kepala dan berkata jika kau tidak ingin melihatku mati maka lempar bolanya. Mau tak mau akhirnya Baek Ho melakukannya. Kakek datang dan berada dibelakang Yi Seul. BAek Ho ingat perkataan pria itu dan juga kata-kata Yi Seul saat ia mabuk dulu. Akhirnya ia memberanikan diri dan melempar bolanya. Baek Ho berhasil. Yi Seul memintanya melemparkan bola lagi, sampai 3 kali. 


Di lemparan ketiga, Yi Seul akhirnya pingsan. Baek Ho terkejut. Kakek membawa Baek Ho dan Yi Seul menuju rumah sakit terdekat karena Yi Seul demam tinggi. Di tengah jalan mobil kakek mogok. Karena Yi Seul demam tinggi Baek Ho terpaksa menggendongnya dipunggung dan berlari kerumah sakit. 


Baek Ho berlari sekuat tenaga menuju rumah sakit. Yi Seul digendong di punggungnya. Baek Ho ingat saat Yi Seul tadi meminta baek ho melemparkan bolanya. Baek Ho berkata bertahanlah, sebentar lagi sampai. Dalam tidurnya Yi Seul berkata 'Fighting, Our Baek Ho. You Can Do It'. Baek Ho sedih melihat Yi Seul seperti itu, ia merasa bersalah dan berteriak. 


Pagi harinya dirumah sakit. Yi Seul terbangun dan tersenyum melihat Baek Ho tidur dibawah tempat tidurnya. Ia kemudian tidur lagi. Baek Ho bangun dan mencuci muka. Lalu kakek datang dan berkata 'larimu tidaklah buruk'. Baek Ho tersenyum. Kakek berkata jika Baek Ho tak ingin main baseball, maka ia bisa ikut marathon. Kakek dan Baek Ho berbicara tentang sesuatu. Sepertinya kakek akan meninggalakan mereka, ia akan pulang. Kakek memberi baek ho semangat dengan petuah-petuahnya. 


Yi Seul makan bubur buatan kakek dengan semangat. Ia mengatakan bubur itu sangat enak. Mereka membicarakan tentang kakek. Lalu Baek Ho ingat kakek akan meninggal musim dingin tahun itu dan Yi Seul tak sempat melihat kakek sebelumnya. Ia lalu menarik Yi Seul untuk melihat kakek berangkat.


Yi Seul dan Baek Ho berlari menuju pemberhentian bis di mana kakek akan pulang. Saat itu baek ho berbicara dalam hatinya kalau nanti ia tak ingin menyesal. Ia mengingat saat bahagianya dan Seul bersama. dalam jarak yang begitu dekat, ia tak ingin menyesal nantinya. 


Akhirnya mereka sampai dan untungnya kakek belum berangkat. Baek Ho berkata ada yang ingin disampaikan kakek. Yi Seul yang masih terengah-engah meminta kakek tetap sehat dan makan teratur. Kakek tak percaya mereka lari sejauh itu hanya untuk mengatakan itu. Yi Seul berkata, apa ku bilang, aku tak punya hal untuk dikatakan. Baek Ho hanya diam. Kakek berkata cuacanya dingin dan ia memberikan jaketnya pada Yi Seul. Pada akhirnya kakek dan Baek Ho kembali adu mulut. mereka terlihat lucu. 


Waktu berlalu. Dan kali ini Baek Ho, Yi Seul, Chan wook dan Tae Nam ada di kedai paman. Paman berkata Chae Ri sudah datang, bersama pria itu. Tae Nam langsung marah dan berlari keluar. sepertinya Baek Ho memberi tahu Tae Nam kalau pacar Chae Ri sudah menikah. 


Chae Ri dan pacarnya bergandengan tangan keluar dari mobil. saat pacarnya ingin mencium chae Ri, Tae Nam muncul dan langsung memukul pacar Chae Ri. Chae Ri kaget dan marah pada Tae Nam saat melihat pacarnya berdarah. Chae Ri marah pada Tae Nam dan bertanya apa Tae Nam gila. Tae Nam menjawab ya, ia gila dan mengatakan kalau pacar Chae Ri punya wanita lain / istri. Chae Ri kaget dan ia melihat pacarnya, pacarnya memalingkan wajah. Tae Nam marah dan berkata jangan mempermainkan wanita, terutama Chae Ri. dan mengatakan seperti laki-laki itu nantinya akan menyakiti Chae Ri.Chae Ri minta Tae Nam diam. Baek Ho dan Chan Wook lalu membawa Tae Na pergi. 


Chae Ri dan Pria itu tinggal berdua. Chae Ri menampar pria itu dan berkata itu untuk temannya. Pria itu tertawa dan berkata Chae Ri lah yang mulai. Chae Ri pergi dan menahan tangisnya. Chae Ri membuka pintu cafe dan mencoba tersenyum. Ia masuk dan memberi hormat. Ia mengatakan gadis malang Chae Ri sekarang selamat dari hal buruk. Ia juga minta maaf pada semuanya. Temannya tersenyum. Paman datang dan berkata Baek Ho kembali, Chae Ri juga kembali, mari bersulang. Mereka pun bersulang. Jin ju ada disana juga, melihat mereka dari jauh dan tersenyum.


Yi Seul dan Baek Ho berjalan pulang. Mereka membicarakan kakek dan Yi Seul yang dulu memanggil kakek dengan panggilan hadji karena baru bisa bicara. Lalu pembicaraan beralih ke ciuman pertama Yi Seul. yang membuat Yi Seul marah. Apalagi sepertinya Baek Ho lupa kalau ia dan Seul pernah ciuman, sehingga Baek Ho bertanya dengan siapa Yi Seul pertama kali ciuman. Yi Seul menjawab bukan dengan Baek Ho. Baek Ho kaget kenapa namanya disebut.


Yi Seul mengingatkan tentang ciuman tak sengaja di tahun 2000 dulu. Baek Ho baru ingat hal itu. Yi Seul berkata Baek Ho merebut ciuman pertamanya dan malah tak ingat sama sekali. Baek Ho mengatakan itu sama sekali bukan ciuman. Yi Seul marah, itu begitu penting dan Baek Ho melupakannya. 


Yi Seul pergi, Baek Ho mengejarnya dan mencium Yi Seul. Kenangan bahagia mereka kembali melintas. Baek Ho lalu berkata itu adalah ciuman pertama mereka.^^ 

Continued....

Senin

Operation Proposal Episode 5

Kang Baek Ho, waiting!!!!

"Jika saat itu aku tak menyerah pada baseball, maka semua akan berubah."
Episode 5 dimulai dengan monolog Baek Ho dan kenangan Baek Ho selama ia menjalani perjalanan waktu. Lalu kembali ke perjalanan terakhirnya dimana kancing baju nomor 2 nya hilang, dan Baek Ho berlutut dilapangan sambil berteriak "Andweee!!!".
Baek Ho, Chan Wook dan Tae Nam berada di ruang menjahit. Baek Ho sibuk mencari kancing mana yang cocok dengan bajunya karena semua kancing itu bentuknya sama. Chan wook dan tae nam membantunya. Baek Ho : Apakah ini? Atau ini, tunggu, ini? Chan Wook protes dan bertanya mengapa itu sangat penting. Baek Ho kesal dan mengatakan bagaimana kancing itu penting, karena disitulah hatinya. Chan wook berkata cari saja yang mirip. Tae Nam juga mengatakan lupakan saja. Tapi Baek Ho tetap bertahan dengan mengatakan kalau itu penting. Tae Nam mulai merasa lapar. Chan wook mengajaknya keluar, meninggalkan Baek Ho sendirian dan masih mencari walaupun akhirnya ia menyerah.
Yi Seul dan Chae Ri sedang melihat amplop yang akan digunakan untuk tempat kapsul waktu mereka. Chae Ri memilih pink dan Yi Seul memilih kuning. Tae Nam dan Chan wook lalu datang. Chae Ri bertanya kemana saja mereka. Tae Nam ingin mengatakan mengenai Baek Ho dan Chan Wook menutup mulutnya : Masalah pria. Chan wook bertanya mereka sedang apa. Chae Ri berkata : Apa kau lupa? kelulusan kali ini kita akan membuat kapsul waktu. Chae Ri membagikan amplopnya. Yi Seul bertanya dimana Baek Ho. Tae Nam lagi-lagi buka mulut mengatakan Baek Ho diruang jahit dan Chan wook menutup mulutnya. Yi Seul memutuskan menemui Baek Ho untuk memberikan amplopnya.

Baek Ho masih di ruang jahit dan mengingat kata-kata Chae Ri tentang kancing baju nomor 2. Lalu ia ingat Yi Seul yang meminta kancing baju nomor dua-nya saat kelulusan. Baek Ho menyesali semuanya, bahkan hanya kancing baju saja ia tak bisa memberikannya pada Yi Seul. Ditengah lamunannya Yi Seul datang. baek Ho segera menyembunyikan kumpulan kancing baju itu dan membelakangi Yi Seul dengan memluk manekin boneka agar Yi Seul tak bisa melihat kancing bajunya yang hilang.
Yi Seul melihat tingkah Baek Ho dan tersenyum. Mereka membicarakan sesuatu dan akhirnya Seul memberikan amplop kapsul waktu itu pada Baek Ho. Lalu Seul mengatakan Baek Ho bisa melanjutkan apa yang ia lakukan. Metamorfosis. Yi Seul keluar sambil tertawa dan Baek Ho bingung. Lalu ia menyadari ternyata ia memegang dada manekin itu (Hahahha). baek Ho berbalik dan mengatakan agar Yi Seul tak salah paham. Yi Seul tertawa, tapi kemudian senyumnya hilang saat melihat kancing seragam baek ho nomor 2 hilang.Baek Ho menyadarinya dan Baek Ho mencoba menjelaskan. Tapi Yi Seul mencoba mengalihkan pembicaraan, ia kemudian mengatakan kalau Chae Ri menunggunya dan ia segera pergi. Baek Ho merasa menyesal dan kembali memanggil namanya sendiri : Baekl Ho, Baek Ho, Kang Baek Ho.
Sementara itu Yi Seul sedang berjalan dan tidak bersemangat. Di jembatan sekolah ia bertemu dengan Jin Won. mereka terlihat mengobrol sesuatu, mungkin tentang kelulusan juga tetang tim baseball. Yi Seul meninggalkan Jin Won dan tak menyadari sesuatu jatuh. Itu surat cinta Yi Seul untuk Baek Ho. Jin Won mengambilnya.
Baek Ho di loker tim baseball miliknya. Ia mengambil sesuatu dan membacanya, itu mulik Yi Seul agar Baek Ho segera sembuh dari cideranya. Baek ho merenung dan memasukkan sesuatu dalam amplop kapsul waktunya (sepertinya kertas Yi Seul itu). Baek Ho kemudian memikirkan tentang kancing baju keduanya yang tak bisa ia berikan pada Seul dan mulai frustasi menendang dan memukul lokernya. Kemudian terdengar pengumuman dari pengeras suara bahwa akan diadakan sebuah pengakuan terbukan bagi para lulusan dan akan direkam. Baek Ho seakan mendapat ide.
Para siswa berkumpul di bawah sedangkan pembawa acar dan para kameramen dan orang yang ingin membuat semacam pengakuan berada diatap juga. Guru-guru juga menonton di bawah. Tae Nam, Chan Wook dan Baek Ho sedang menunggu giliran mereka. Jelas Tae Nam akan mengatakan perasaannya pada Chae Ri. Sementara itu Baek Ho cemas. Lalu Chan wook membicarakan tentang surat cinta Yi Seul. Baek Ho kaget dan bertanya surat cinta? surat apa? Lalu tiba-tiba kepalanya sakit. Baek Ho berkata ia akan mencari Seul, tapi Chan wook mengatakan giliran Baek Ho sebentar lagi. Baek Ho akhirnya pegi, Chan wook menyusul, tapi Tae Nam menariknya dan meminta untuk membantunya.
Baek Ho menuruni tangga dan menahan sakit kepalanya. Ia kemudian sadar dan ingat saat pernikahan Seul ia membawa barang dan menemukan surat cinta untuk dirinya. Lalu ingat ia menangis di malam harinya dan bertemu konduktor yang membantunya kembali kemasa lalu. (Sesaat aku fikir tangan baek ho tembus pandang, rupanya nggak, hahahha). Baek Ho bangkit dan pergi mencari Yi Seul. Ia berlari dikoridor dan mengatakan ia harus menghentikan Seul memasukkan surat itu ke dalam kapsul waktu, karena kalau itu terjadi, maka tahun 2012 barulah ia bisa membacanya.
Yi Seul sedang berada di ruangan Jin Won, mereka minum teh bersama. Jin won sepertinya sudah mengembalikan surat itu dan dia tahu Seul akan memasukkannya dalam kapsul waktu. Jin Won tanya apa itu dan akhirnya ia tahu itu surat cinta. Jin Won seperti menasehati Seul, mengatakan harusnya surat itu disampaikan bukannya malah dikubur dalam kapsul waktu. Seul berkata ia menulisnya 3 tahun lalu dan berencana memberikannya hari itu. Tapi ia tak bisa memberikannya. Bahkan ini adalah kesempatan keduanya dan menguburnya saja. Jin won lalu berbicara tentang kenapa ia menyukai baseball, karena dalam baseball ada 3 kali kesempatan. Jin Won mengatakan ada kesempata Seul satu kali lagi, kesempatan ketiga. Seul mengatakan jika kesempatan ketiga gagal, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Jin won mengatakan menyerang. Jika tidak bisa bertahan maka menyeranglah. Seul menyadari sesuatu dan segera meninggalkan Jin Won.
Di atas atap masih berlangsung pengakuan. Kali ini Jin Ju yang akan maju. Ia merasa takut, hingga penonton merasa bosan. Chan wook memberi semangat dengan mengatakan aku pasti bisa. Chae Ri juga memberi semangat. Akhirnya Jin Ju bicara mengenai dirinya yang penakut. Tapi ada satu orang yang mengajaknya bicara dan tersenyum padanya. Jin Ju mengatakan ia bertahan disekolah demi orang itu. Jin Ju : Hari ini orang itu akan lulus. Ada beberapa hal yang ingin aku katakan. Karena orang itu, aku bisa bermimpi. Tetap sehat, berbahagialah, sunbae. Jelas Jin Ju mengatakan itu untuk Chan Wook, aku harap Chan Wook sadar. Jin Ju pun bernyanyi, suaranya lumayan bagus. Semua menikamtinya.
Sementara itu Yi Seul dan Baek Ho sedang berlari di tempat yang berbeda. Baek Ho sedang mencari Yi Seul. Dan Yi Seul sedang berlari menuju kelasnya. Mereka berselisih, tapi tak saling melihat. Yi Seul tiba di kelasnya. Ia mengambil sesuatu di dalam tasnya, Sepertinya semacam tiket untuk menonton film dari baek ho. Ia mengganti isi kapsul waktunya dengan itu, dan menyimpan surat cintanya. Lalu Baek Ho datang. Yi Seul kaget, Baek Ho melihat amplop kapsul waktu Yi Seul. ia menarik Yi Seul pergi. Gerakan lambat yang indah, mereka tersenyum.
Pernyataan berikutnya dari Tae Nam. Chan Wook membantu membawa atributnya. Penonton menertawainya karean ai pendek jadi tak terlihat, akhirnya tae nam berdiri ditas sesuatu. lalu seperti yang kita tahu, Tae Nam mengungkapkan perasaannya pada Chae Ri. Seperti mengatakan kalau Cahe Ri cantik, ia menyukainya, dan terima kasih karena sudah lahir ke dunia. Ia bahkan membuat poster besar. Chae Ri, Yi Seul dan Baek Ho di bawah tertawa. Chae Ri sangat malu dan menutupi wajahnya.
Para lulusan berfoto bersama keluarga. Kelima sahabat berjalan dengan bahagia. Mereka kemudian menanam kapsul waktunya dibawah pohon. para laki-laki menggali dan para gadis melihat apa ada yang datang. Mereka terlihat bahagia dan gembira. Mereka memasukkan kapsul waktu masing-masing dan menguburnya kembali. Baek Ho dan Yi Seul berjalan dibelakang. Mereka bercerita mengenai sesuatu, sepertinya apa yang dimasukkan dalam kapsul wktu masing2. Yi Seul menebak kalau Baek Ho memasukkan sesuatu yang ada hubungannya dengan kelakukan Baek Ho di ruang jahit. Baek Ho berkata bukan. Yi Seul sepertinya senang mengguda Baek Ho membuat Baek Ho pusing berkata kalau Yi seul salah paham waktu itu. Yi seul lari sambil mengejek Baek Ho. Baek Ho mengejarnya. Mereka berlima pergi.
Mereka ada di kedai makan milik paman Jin Ju. Tapi Chan wook belum disana. Paman mengucapkan selamat atas kelulusan mereka. Jin Ju menyajikan minum, saat akan pergi ia hampir menabrak Chan Wook. Chan Wook memegang pundak Jin Ju dan mengatakn suara jin ju waktu itu sangat bagus. Chan wook sempat mengelus kepala Jin Ju dan membuat Jin Ju bahagia.^^
Yi Seul melihat Foto kenangan mereka saat di tim baseball yang ditempel di dinding kedai paman. baek Ho menghampirinya. Mereka membicarakan baseball dan juga pilihan jalan masing2 saat universitas nanti. Yi Seul kembali ke tempat duduknya. Baek Ho tiba-tiba mengatakan ia akan pergi dulu. lalu Chan wook mendapat sms dan mengatakan ia akan pergi. Tae nam juga demikian. Chae Ri dan Yi seul bingung, tapi kemudian mereka asyik baca majalah.
Waktu pun berlalu. Yi Seul dan Chae Ri akan pergi. paman lalu memberikan sesuatu pada mereka. Tanda panah dan tulisan 'Go Baseball Scene'. Yi Seul dan Chae Ri bingung, mereka melihat banyak tanda panah dijalanan, dan menuruti tanda panah itu dengan bahagia dan penasaran ada apa sebenarnya. lalu mereka sampai ke lapangan baseball. Tempat itu gelap dan kemudian lampu pun dinyalakan. para anggota tim baseball berlari menuju lapangan sambil bernyanyi. yi Seul dan chae Ri tertawa. sedikit kenangan muncul, saat Chae Ri menjadi tim pemandu sorak untuk tim baseball, dan Yi seul yang menjadi manajer juga menyemangati tim saat bertanding.
Baek Ho, Chan wook dan tae Nam lah yang membuat tanda itu. Mereka ingin memberikan kejutan pada 2 gadis yang setia pada tim baseball mereka. Chan wook menghampiri mereka dan Chae Ri bertanya apa ini. Chan wook : Baek Ho mengatakan pesta perpisahan tidak harus ada air mata. Baek Ho memberikan tongkat pada Yi seul dan menyuruh semuanya mulai. Baek ho melempar bola, Yi seul memukulnya dan berlari. yang lain memberi semangat. dan semua berbahagia.
Mereka lalu mengadakan sesuatu seperti upacara kelulusan untuk Chae Ri dan Yi Seul. Baek Ho memberi hadia untuk Yi Seul. Yi Seul membukanya, itu adalah kancing baju milik baek ho, kancing baju kedua seragam baseballnya. Yi Seul tampak bahagia. Mereka lalu berfoto bersama. Splash......... Baek Ho kembali ke tahu 2012.
Hari Valentine.
Ham Yi Seul bersiap-siap pergi bekerja. Lalu Bagaimana dengan Kang Baek Ho? Hah! Dia masih butuh beberapa saat untuk menyesuaikan diri, kali ini ia berada dilapangan baseball. Tapi apa yang ia lakukan? Seorang pitcher melempar bola dan...... strike. Baek Ho menyangka bola itu akan dilempar padanya. Ia masih bingung bahkan saat semua pemain melihatnya. Lalusalah seorang mengatakan kenapa BAek Ho diam saja, jelas-jelas itu adalah strike. Baek Ho bingung dan akhirnya ia baru menyadari kalau dirinya adalah yang berada dibelakang penangkap bola. Baek Ho kemudian berteriak strike. Penonton berteriak 'huuuuuu'
Tiba-tiba seorang anak kecil berceloteh. sepertinya ia menghina Baek Ho dengan kata-kata yang cukup menyakitkan. seorang pemain berkata anak itu mulai lagi. selalu memprovokasi. Dan Yi Seul melihat kejadian itu.
Pertandingan selesai, saat Baek Ho keluar dari ruangan, ia dilempari telur oleh anak kecil tadi. anak itu berkata apa yang dipelajari Baek Ho dari baseball? dasar kau kurang ajar. Anak itu terlihat kesal dan menyimpan dendam pada Baek Ho, baek Ho hanya menatapnya pertanda ia tahu itu. Anak: kau tahu? kakakku sekarang, tidak bisa mengikuti kompetisi lagi. Kau membuatnya begitu. Kau tak memiliki kualifikasi menjadi pemain baseball, dasar pencuri! Yi Seul berlari menuruni tangga dan memarahi anak itu. Baek Ho memintanya berhenti. karena ia hanya anak kecil.
Baek Ho dan Yi Seul sepertinya pergi ke kedai paman. Tapi disana ada Tae Nam, yang sepertinya bekerja menjadi koki. Chan Wook mabuk dan penampilannya menyedihkan. Lalu Chae Ri datang sambil menggendong bayi. Tae Nam menyambutnya dan mengambil alih bayi itu. Seolah-olah terlihat kalau mereka suami istri, tapi kenyataannya tidak. Chae Ri menjadi single parent sekarang. Mereka minum-minum, dan semuanya tampak menyedihkan, apalagi Chan wook yang terlihat begitu frustasi karena ia tak pernah berhasil dalam bisnis maupun filmnya.
Baek Ho kekamar mandi dan ingat kejadian saat ia menjadi pitcher dan melempar bola, bola itu mengenai siku sang pemukul sehingga cidera berat. Baek Ho tak bermaksud begitu, tapi karir baseball seseorang hancur karenanya. itu adalah kakak anak kecil tadi. Baek Ho begitu terpukul dengan kejadian itu.
Baek Ho mengantar Yi Seul pulang. Yi Seul mabuk, jalannya oleng. Baek Ho pun menggendong Yi Seul di punggungnya. Yi Seul : Kang Baek Ho! Apa kau ingin dipukul? Baek Ho minta maaf dan bertanya apa Yi seul ingin turun. Seul yang masih mabuk berkata Baek Ho bodoh. kenapa selalu terluka. Bukankah kau salah, kenapa tak mengatakannya? Baek Ho minta Seul tenang, kalau tidak ia akan menurunkannya.
"Kang Baek Ho ku, punya banyak hal yang disesali. Kau tak peduli apapun yang terjadi?" Yi Seul terlihat kasian dengan apa yang terjadi pada baek ho dan seperti mengatakan andai bisa terulang kembali. Yi seul juga mengatakan tak akan memaafkan anak itu jika dia datang mengganggu Baek Ho lagi. Seul : aku akan mengatakan buka hanya kakakmu yang kehilangan baseball, kau fikir siapa yang paling sakit? aku akan katakan, aku akan memberitahunya. Baek Ho memanggil Yi seul dan bertanya bagaimana jika ia kembali ke waktu itu. berdiri lagi disaat itu. Aku tak akan melupakanmu. Tapi yi Seul tak mendengar karena dia sudah tidur.
Di Rumah Yi Seul, ayah Yi seul sedang minum bersama Jin won. Mereka sepertinya membicarakan mengnai pernikahan dan bla bla bla. Lalu ibu terkejut melihat Baek Ho yang menggendong Yi Seul. Ibu terlihat khawatir Yi Seul banyak minum. Jin Won memandang mereka dengan cemburu. saat ingin membawa Yi Seul ke atas, Jin won langsung mengatakan ia yang akan membawa Yi seul ke atas.
Baek Ho sedang latihan melempar bola ditempat biasa, di taman yang ada ayunannya. lalu konduktor datang. mereka membicarakan sesuatu, dan kemudian konduktor siap dengan pemukulnya dimana baek ho akan menjadi pitcher. Konduktor berubah menjadi kakak anak kecil tadi. Baek Ho terlihat ragu dan akhirnya ia tak bisa melempar bolanya dan menjatuhkanya. Baek Ho mengatakan ia tak bisa melakukannya. Konduktor mengatakan sesuatu tentang Baek Ho yang tak memiliki kepercayaan diri dan sebagainya. lalu tentang sesuatu yang dibayar di muka dan Baek Ho yang tak mendapat apa-apa. Lalu tentang bagaimana jika Baek Ho tak dapat melihatnya lagi. Baek Ho ingat kata-kata Yi seul jika baek ho bisa kembali ke watu itu. Ia lalu memohon pada konduktor dan mengatakan ingin kembali. tapi konduktor menghilang dan tak ada disana lagi. Lalu ia melihat botol ramuan itu, meminumnya, membaca mantera dan meneriakkan nama Yi Seul.
Jin Won sedang bersama Yi Seul. Jin Won terlihat gugup. Jin Won meletakkan tangan Yi seul di dadanya. Jin Won mengucapkan sesuatu. Dan Baek Ho kaget. "Hei, apa yang terjadi. apa yang salah?" pikir baek ho. Jin won menyatakan cintanya pada Yi Seul. Yi Seul tersenyum. dan saat Jin Won akan mencium Yi Seul, Baek Ho panik dan berteriak, "Andweeee!!!!"


Continued....